dongeng |
Cerita Dongeng - Dahulu kala hiduplah seorang raja bernama Bahram. Sejak beliau memimpin kerajaan tersebut makmur, sehingga rakyatnya dapat hidup dengan makmaur dan sejahtera, tidak pernah terjadi pencurian maupun perampokan. pada suatu hari raja tersebut pergi jalan jalan kebeberapa daerah untuk menyaksikan langsung keadaan rakyatnya sambil menyamar sebagai seorang pemburu sambil membawa kuda yang dihiasi ronce-ronce yang terbuat dari emas dan terlihat sangat indah.
Ditengah perjalanan raja Bahrman sakit perut dan ingin membuang hajat namun ia bingung mau meletakkan dimana kudanya sedang ditempat itu tidak ada pohon untuk menambatkan kudanya. Namun tiba-tiba ada seorang pengembala yang datang dengan pakaian compang-camping yang menawarkan diri untuk menjagakan kudanya, Raja Bahrman sangat terkejet melihatnya mengapa masih ada orang yang hidup melarat. Lalu ia pun menyerahkan kudanya untuk dijaga pengembala itu. dan raja Bahrman pun pergi untuk membuang hajat.
Pengembala itupun menjaga kuda Raja Bahrman dan iapun memperhatikan ronce-ronce emas yang ada pada kuda yang dijaganya, ia merasa bahwa ronce-ronce tersebut sangat besar nilainya dan dapat digunakan untuk membeli pakaian. Maka dipotonglah salah satu ronce tersebut untuk diambilnya, Raja Bahram melihat kejadian itu dan Raja Bahram pun pura-pura buta sambil memanggil sang pengembala
"Hay anak muda kemarilah bawa kudaku, mata saya mendadak buta, saya tidak dapat melihat, mungkin ada binatang kecil yang masuk kemataku" kata Raja Bahram.
Ketika mendengar suara Raja, maka pengembala itupun gemetar ketakutan ia merasa orang itu pasti mengetahui perbuatan buruknya. Kemudian ia membawa kuda tersebut kepada raja Bahram sambil berkata "Tuan ambillah kembali ronce-ronce ini, mungkin ronce inilah yang menyebabkan mata tuan tidak dapat melihat, boleh jadi benda ini sangat berharga bagi hamba, namun bagi tuan ini hanyalah menjadi hiasan seekor kuda, dan mungkin inilah yang menyebabkan mata tuan menjadi buta". Kata pengembala itu, yang tidak tau bahwa yang dihadapannya itu adalah seorang raja. Raja bahram merasa tersindir dengan ucapan itu dan ia menjawab.
"Memang benda emas itulah yang menyebabkan mataku menjadi buta, jadi janganlah kau kembalikan benda itu kepadaku, dan mudah-mudahan dengan benda emas itu ditanganmu matamu menjadi lebih terbuka sehingga dapat membedakan mana yang halal dan mana yang haram". Kata Raja Bahram sambil menaiki kuda dan pergi. ,.,..
Ditengah perjalanan raja Bahrman sakit perut dan ingin membuang hajat namun ia bingung mau meletakkan dimana kudanya sedang ditempat itu tidak ada pohon untuk menambatkan kudanya. Namun tiba-tiba ada seorang pengembala yang datang dengan pakaian compang-camping yang menawarkan diri untuk menjagakan kudanya, Raja Bahrman sangat terkejet melihatnya mengapa masih ada orang yang hidup melarat. Lalu ia pun menyerahkan kudanya untuk dijaga pengembala itu. dan raja Bahrman pun pergi untuk membuang hajat.
Pengembala itupun menjaga kuda Raja Bahrman dan iapun memperhatikan ronce-ronce emas yang ada pada kuda yang dijaganya, ia merasa bahwa ronce-ronce tersebut sangat besar nilainya dan dapat digunakan untuk membeli pakaian. Maka dipotonglah salah satu ronce tersebut untuk diambilnya, Raja Bahram melihat kejadian itu dan Raja Bahram pun pura-pura buta sambil memanggil sang pengembala
"Hay anak muda kemarilah bawa kudaku, mata saya mendadak buta, saya tidak dapat melihat, mungkin ada binatang kecil yang masuk kemataku" kata Raja Bahram.
Ketika mendengar suara Raja, maka pengembala itupun gemetar ketakutan ia merasa orang itu pasti mengetahui perbuatan buruknya. Kemudian ia membawa kuda tersebut kepada raja Bahram sambil berkata "Tuan ambillah kembali ronce-ronce ini, mungkin ronce inilah yang menyebabkan mata tuan tidak dapat melihat, boleh jadi benda ini sangat berharga bagi hamba, namun bagi tuan ini hanyalah menjadi hiasan seekor kuda, dan mungkin inilah yang menyebabkan mata tuan menjadi buta". Kata pengembala itu, yang tidak tau bahwa yang dihadapannya itu adalah seorang raja. Raja bahram merasa tersindir dengan ucapan itu dan ia menjawab.
"Memang benda emas itulah yang menyebabkan mataku menjadi buta, jadi janganlah kau kembalikan benda itu kepadaku, dan mudah-mudahan dengan benda emas itu ditanganmu matamu menjadi lebih terbuka sehingga dapat membedakan mana yang halal dan mana yang haram". Kata Raja Bahram sambil menaiki kuda dan pergi. ,.,..
Demikian Kisah Cerita Dongeng dari blog inspirasi hahehahe :) yukk kita bagikan ,,,!
0 komentar :
Posting Komentar