Sabtu, 24 Agustus 2013

Ini tentang sebuah kisah cinta paling romantis Berakhir dengan kebahagiaan.....

Cerita romantis ini bukan tentang Layla dan Majenun, bukan pula tentang Juliet dan Romeo, apalagi kisah tragis seorang pendeta yang sungguh tak layak diperingati itu. Tapi dua orang biasa yang hidup di dunia nyata. Sepasang lelaki dan perempuan yang pernah saling menyatakan cinta, dalam cara mereka yang paling biasa-biasa saja.

Suatu hari, mereka memutuskan untuk menikah, dengan masing-masing memendam keraguan sekaligus harapan. Setelah menjadi suami-istri, mereka saling mengajari cara untuk menjadi penyabar dan pemberani.

Si lelaki berangkat pagi-pagi sekali setiap hari, untuk pulang di sore hari - dengan senyuman. Si perempuan terus berdoa, mencuci atau menyetrika, memasak dan menabung untuk membeli kursi, panci, atau apa saja.

Di akhir pekan, berdua mereka mendengarkan radio yang mereka beli dari sisa-sisa uang belanja - atau berjalan-jalan ke kota melihat-lihat TV yang ingin mereka beli di bulan-bulan berikutnya

Beberapa waktu kemudian, si perempuan hamil. Si lelaki panik sekaligus gembira. Lalu mereka menjalani hari-hari bersama, dengan canda dan doa. Di bulan yang tepat, si perempuan melahirkan dengan selamat.

Si lelaki lalu jadi ayah yang paling bahagia. Dia gendong anaknya, dia doakan, dia timang-timang dan sayangi setiap hari dengan caranya sendiri. Melihat semua itu, si perempuan tersenyum bahagia atas nama segala yang tak bisa dilukiskan kata-kata.

Demikianlah bertahun-tahun mereka menjalani berbagai hal bersama-sama, dalam susah dan senang, dalam sempit dan lapang. Kini, anak mereka sudah cukup dewasa dan pandai membaca. Merekalah anak-anak yang lupa, bahwa kisah cinta paling indah di dunia adalah segala hal tentang kedua orang tuanya, yang telah melahirkan dan membesarkan mereka (Kita semua).

    “Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghiran. Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa ayah serta ibuku, kasihilah mereka sebagaimana kasih mereka padaku sewaktu aku masih kecil.” Aamiin…
.

0 komentar :

Posting Komentar